Awan kelabu
menemani waktuku menulis kali ini. Awan kelabu menandakan hujan baru saja
berhenti. Hmhm. Hujan...Aku punya banyak cerita dan kenangan tentang hujan.
Mari dengarlah ceritaku tentang hujan:)
Percikan hujan membasahi wajahku disaat
aku dan teman-teman yang lain berpacu melangkah dengan hujan menuju mesjid
terdekat untuk mengungsi. Pasalnya lapangan tempat kami mendirikan tenda banjir
dikarenakan hujan yang tidak pernah berhenti. Sesampainya di mesjid, aku dengar
suara tangisan dari teman-temanku yang khawatir dan cemas dengan barang-barang
mereka yang masih di tenda. Selain itu juga didengar kabar bahwa banjir juga
telah terjadi di banyak tempat di Pesisir Selatan. Selain menangis, aku juga melihat
teman-teman yang mulai kemasukan karena pikirannya yang kosong. Berbagai hal
kutemukan disana termasuk kehangatan dalam kebersamaan disaat suka dan
duka.Keesokan paginya dapat dilihat barang-barang dan perbekalan kemah yang
berserakan dimana-mana dan juga ada suara yang mulai serak dikarenakan terlalu
lamanya menangis di malam harinya. sungguh peristiwa yang mengesankan yang aku
alami saat aku masih duduk di bangku MTsN.
Cerita tentang hujan dan
dunia perkemahan terus berlanjut hingga sekarang saat aku menjadi seorang
mahasiswa. Dari dulu, aku suka berpetualang dan mengikuti acara perkemahan. Dan
hampir setiap kali aku camping maka hujan selalu setia menemaniku untuk
meninggalkan kesan di hatiku.
Saat aku menjadi mahasiswa baru di
Fakultas Farmasi Unand dan mengikuti rangkaian acara pembinaan, cerita tentang
hujan dan camping juga mulai terukir. Kami angkatan 2011 melakukan perkemahan
di Kanagarian Pariangan, Batusangkar', sebuah tempat yang sejuk dengan udara
yang segar.
Tujuan camping tersebut
yang dinamakan BAKTI FARMASI adalah untuk melakukan pengabdian kepada
masyarakat setempat dan juga pelantikan sebagai keluarga besar mahasiswa
Farmasi Universitas Andalas. Di malam yang sakral yaitu di malam pelantikannya
untuk kesekian kalinya hujan yang lebat kembali menemani. Akibatnya kami harus
berupaya dengan penerangan dan payung seadanya untuk menyelamatkan
barang-barang ke tempat yang aman. Selain itu pembinaan mental dan melatih
kekompakan juga kami dapatkan.
Akibat hujan tersebut, aku begitu menggigil dan dadaku
begitu sesak. Untungnya aku bersama dengan teman-teman yang saling membantu dan
menguatkan. Setelah hujannya agak reda maka barulah pelantikan diadakan dengan
skenario yang telah ditentukan oleh panitia. Alhamdulillah aku lulus menjadi
KBMF. Sungguh malam yang berkesan bagiku.
Hujan selalu meninggalkan cerita padaku
diwaktu camping. saat ini hanya dua yang bisa aku ceritakan di blog ini. masih
banyak ceritaku tentang hujan dan camping yang akan aku bagikan di blog ini jika
aku punya kesempatan. Senang rasanya bernostalgia dengan kenangan sewaktu
camping dan mengembalikan saat-saat yang indah di hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar