Sabtu, 07 Februari 2015

Cara Mudah Belajar Matematika

     Jika mendengar kata matematika, pasti sebagian besar orang akan menganggap pelajaran itu sulit dan bikin pusing tujuh keliling.Namun hal itu tidak akan terjadi jika kita tahu cara gampang untuk memahaminya. 

     Berikut ada beberapa tips untuk memudahkan belajar matematika:
1. Beri anggapan positif di pikiran kita bahwa belajar matematika itu asyik dan menyenangkan.
2. Pelajari cara membahas soal dari contoh soal yang diberikan.
3. Sering-seringlah membahas soal matematika baik di sekolah maupun di rumah. Buatlah target dalam sehari itu berapa soal yang akan dibahas.
4. Jangan takut mengorbankan kertas kosong untuk membuat coretan yang diperlukan untuk membahas soal matematika.
5. Gunakan buku kumpulan rumus untuk memudahkan belajarnya.
6. Buat kelompok belajar agar saling membantu dalam mempelajari matematika. Jika dibutuhkan maka belajarlah bersama guru atau teman yang lebih memahaminya. Intinya jangan malu untuk bertanya jika kesulitan dalam membahas soal matematika.

SEMOGA TIPS INI MEMBANTU:)

Kamis, 05 Februari 2015

Syahidnya Hewan Percobaan

      Saat ini, penelitian ataupun eksperimen yang dilakukan di berbagai Laboratorium tidak terlepas dari pemakaian hewan percobaan. Untuk penemuan suatu obat baru, alat- alat canggih ataupun berbagai produk terbaru saat ini, jutaan bahkan milyaran hewan percobaan seperti mencit, tikus, marmot, katak, anjing dan lainnya telah dikorbankan. Hal ini sempat menimbulkan kontroversi antara membolehkan atau tidaknya pemakaian hewan percobaan tersebut.

           Yang melarang penggunaannya antara lain pada kenyataan bahwasanya hewan percobaan  juga makhluk hidup yang mempunyai hak asasi dan kebebasan untuk melanjutkan keturunannya ke generasi selanjutnya. Sedangkan alasan yang membolehkan adalah karena melihat berbagai permasalahan yang timbul di tengah kehidupan manusia saat ini.

           Penyakit merajalela, tuntutan zaman, dan yang tak kalah pentingnya yaitu rasa ingin tahu dari manusia itu sendiri membuat mereka terus berpikir untuk menciptakan inovasi baru dan tetap bersemangat dalam melakukan pengamatan dan penelitian. Dan dalam penelitian itulah maka hewan percobaanlah yang akan diuji terlebih dahulu sebelum diujikan pada manusia. Contohnya saja pada penemuan obat baru sudah begitu banyak hewan yang diuji baik efek obatnya ataupun efek toksiknya. Dan tak jarang hewan-hewan itu “syahid” saat eksperiment tersebut. Sudah sepatutnya kita berterima kasih pada hewan tersebut. Lalu, seperti apakah bentuk terima kasih yang bisa kita berikan??

           Andai kita bisa mengerti bahasa binatang, apakah yang hendak dikatakannya kepada kita?  Apakah mereka akan melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut hak hidupnya yang telah dirampas oleh manusia demi kepentingan manusia itu sendiri? Ataupun ia akan tersenyum menjelang detik-detik  kematiannya karena bisa memberikan yang terbaik bagi makhluk di semesta alam ini? Sayangnya kita tak pernah tahu bahasa binatang.

         Jika kita melihat berbagai teknologi terbaru saat ini baik dalam bidang kesehatan ataupun pada bidang lainnya maka kita dapat melihat peran yang besar dari hewan tersebut. Penyakit- penyakit yang dulu susah disembuhkan seperti kanker sekarang sudah ditemukan obatnya. Dan tentu saja untuk obat kanker yang berasal dari tumbuhan yang mempunyai toksisitas yang tinggi maka betapa menderitanya hewan-hewan uji tersebut. Namun apalah daya, mereka tak bisa memberontak sedikitpun. Lalu, apakah para penelitinya tidak berperikemanusiaan? Kenyataannya juga tidaklah seperti itu. Mereka sangat peduli atas berbagai permasalahan yang tampak di sekitar lingkungannya.

         Betapa banyaknya penyakit seperti penyakit kanker yang telah merenggut banyak nyawa. Sehingga tergerak hatinya untuk semakin gigih melakukan eksperimen demi mencari solusinya. Dan lagi-lagi tak akan terlepas dari peran hewan percobaan.  Jadi baik para peneliti ataupun hewan percobaan itu sendiri saling bekerja sama dalam memberikan sumbangsih yang positif bagi semesta. Sekarang tinggal bagaimana prosedur pemakaian hewan uji tersebut yang seharusnya masih berpedoman pada nilai-nilai kemanusiaan.

Rabu, 04 Februari 2015

Sincerely of Love


Bismillah… semua kuasa adalah milik Allah.  Ya Allah, segala puji hanya bagiMu. Engkaulah yang menghadirkan rasa cinta dan kasih sayang dihati para insan. Dengan perasaan itulah maka bisa timbul peradaban namun jika hal itu disalahartikan maka bisa menimbulkan peperangan. Sekarang bagaimana caranya agar kita sebagai seorang insan dapat menempatkan perasaan itu di tempat dan dengan cara yang sesuai. 

Di mata sang pencinta, medan yang terjal dan berliku menjadi terasa enteng dilalui, pikiran akan menjadi gelisah saat tidak bisa melihat sang pujaan hati, dan emosi akan membludak saat ,melihat sang pujaan dekat dengan orang lain dan hal itu dapat menimbulkan rasa cemburu buta jika tidak bisa dikendalikan. Oleh karena itu, sekali lagi letakkan cinta itu pada tempatnya dan kembalikan rasa cinta itu kepada sang pemilik cinta agar cinta bisa berbuah manis.

Luka masa lalu perlahan-lahan bisa hilang ketika ia telah menemukan seseorang yang mencintainya dengan tulus yang dapat menerimanya apa adanya sehingga luka itu kembali pulih. Namun menjelang pulih seutuhnya maka yang mencintainya tersebut juga bakalan ikut merasakan luka dan sakit hati. Hal itu dikarenakan orang yang dicintainya masih hidup diantara bayangan kelam masa lalu dan cerahnya pelangi dari cinta yang tulus. Sungguh dibutuhkan kesabaran untuk melalui proses tersebut karena luka tersebut tidak bisa dipastikan kapan akan sembuh seutuhnya. Dengan adanya sang pencinta disampingnya maka proses penyembuhannya akan menjadi lebih mudah.Dan tentunya hal ini tidak luput dari peran Sang Pemilik Cinta. 

Bukankah juga ada cerita dongeng seorang putri tidur yang dikutuk nenek sihir dapat bangun kembali saat adanya ciuman dari  seorang pemuda yang tulus mencintainya. Walaupun hanya dongeng namun kita bisa mengambil hikmah bahwa cinta yang tulus itu dapat menimbulkan keajaiban. Namun sekarang banyak cinta yang hanya manis dibibir saja padahal hati mencibir. Ya Allah, jauhkanlah kami dari hal seperti itu. Bantulah kami agar termasuk orang yang mempunyai cinta yang tulus dan tidak hanya pada sang kekasih hati tapi juga pada keluarga, sanak saudara, tetangga, teman-teman dan siapapun makhluk yang ada di bumi-Mu ini tanpa pandang bulu untuk menebar kasih sayang yang tulus kepada alam semesta ini. Hilangkanlah semua kebencian dan pilih kasih yang sering ada pada hati ini sehingga enggan untuk berbagi dengan sesama. Hilangkanlah sekat penghalang yang telah membatasi langkah ini untuk berbagi dan menebar manfaat pada lingkungan sekitar. Tumbuhkalah sifat pemaaf dan rela berkorban untuk kebaikan bersama.

Tak ada kata terlambat untuk menebar kasih sayang dengan cinta yang tulus. Peluklah istrimu, anak-anakmu atau orang tuamu yang selama ini sering kamu abaikan dan sangat haus akan kasih sayangmu.

Bagi seorang anak misalnya pelukan penuh kasih sayang dari orang tuanya dapat menimbulkan rasa kehangatan dan kebahagiaan serta ia merasa siap untuk menghadapi berbagai cobaan yang dialaminya. Begitupula yang dirasakan oleh orang tua ataupun anak bayi. Bayi yang menangis lalu ia mendapat belaian dan pelukan sayang dari orang tuanya maka ia akan lebih mudah tenang daripada bayi yang dibiarkan begitu saja. Dengan pelukan akan timbul rasa kedekatan dan kenyamanan dalam menjalani hari-hari.  Walaupun selama ini kita sangat jarang melakukannya tapi rasakanlah perbedaannya.

Anak-anak yang jarang mendapat belaian,perhatian dan pelukan dari kedua orangtuanya biasanya ia akan tumbuh menjadi anak yang tertutup, membangkang atau mudah tertekan. Pernyataan tersebut adalah berdasarkan suatu penelitian.

Besarkanlah anak-anakmu dengan penuh kasih sayang dan kelembutan tapi jangan pula memanjakannya. Sebagai orang tua, maka harus tahu kapan harus tegas dan kapan harus lembut. Janganlah terlalu membatasi gerak-gerik sang anak karena jika begitu potensinya bisa hilang namun dukunglah anak-anakmu dalam melakukan hal yang positif dan tegurlah secara baik-baik saat ia menyimpang. Intinya jadilah orang tua yang bijaksana.
Terima kasih telah mengajarkan cinta yang tulus padaku:)





TEORI DAN PRAKTEK MESTI ADA


Guyuran hujan menemani perjalanan kami menuju lokasi diksar(Pendidikan Dasar) Calon Relawan RZ cabang Padang- Pekan Baru di Batang Anai, Kenagarian Kasang, Sumbar.  Diksar yang diadakan pada tanggal 25-28 desember ini adalah  agenda rutin setiap tahun yang dilakukan oleh Rumah zakat dalam rangka melakukan pembinaan secara fisik, mental, dan pemahaman agama kepada calon relawan. Adapun ketua panitianya yaitu Sobirin. Total keseluruhan dari peserta yang ikut Diksar yaitu 29 orang.
Setelah melakukan persiapan dan upacara pembukaan, kami pun berangkat menuju lokasi yang awalnya naik bus dan dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 7 km.Sesampai di lokasi, kami disambut oleh cuaca dingin yang membuat kami gemetaran lalu panitia meminta kami untuk berolahraga agar terjadi peristiwa pembakaran di dalam tubuh dan dapat mengurangi kedinginan. Jika saat dingin dan kita tetap memilih untuk diam ataupun tidur maka rasa dingin itu akan semakin terasa dan bisa berakibat fatal.
Lokasi Diksar ini berada di sebuah lapangan luas di dataran tinggi Kenagarian Kasang dan dikelilingi oleh perbukitan yang dipenuhi oleh semak-semak belukar serta pepohonan yang rimbun. Disana hanya bisa ditemukan beberapa rumah yang lokasinya berjauhan. Di kanan dan kirinya juga terdapat sungai kecil dengan air yang jernih dan masih jauh dari pengaruh pencemaran.
Seusai berolahraga, panitia menyampaikan berbagai aturan yang harus dilaksanakan selama diksar. Aturan tersebut tujuannya yaitu agar kami bisa mandiri,tumbuh sikap disiplin, cepat bertindak, menghargai waktu, dan melatih kekompakan serta kebersamaan dengan keterbatasan yang ada. Setelah itu, kami diminta untuk istirahat di tenda masing-masing.
Sang mentari mulai berangsur-angsur menampakkan sinarnya. Rasa dingin pun mulai berubah menjadi hangat yang membuat kami kembali semangat. Setelah olahraga dan sarapan pagi, materi pertama yaitu tentang cara pemasangan tenda pleton pun  dimulai. Tenda pleton yaitu tenda berukuran besar yang biasanya diperuntukkan bagi para korban bencana alam. Tenda ini bisa digunakan sebagai tempat mengungsi, tempat merawat korban yang terluka dan juga sebagai dapur umum. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendirikan tenda ini, seperti berapa ukuran panjang dan lebarnya tenda,  berapa banyak tali temali yang digunakan, dan juga bagaimana teknik yang baik dalam pemasangan atau pelipatan tenda tersebut.
Adapun materi lain yang kami peroleh yaitu tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat   ( PPGD).  Tujuan PPGD ini yaitu melakukan pertolongan pertama sebelum tim medis datang agar dapat menyelamatkan korban dari kondisi kritis. Pengetahuan tentang PPGD ini perlu dimiliki oleh semua orang agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat musibah terjadi.  Hal pertama yang perlu diperhatikan saat menemukan seseorang yang tidak sadarkan diri yaitu memastikan bahwa jalan udara, sistem pernafasannya, dan sistem sirkulasi darahnya dalam keadaan baik. Masing-masing kecelakaan ataupun luka tersebut mempunyai cara penanganannya tersendiri dan membutuhkan keahlian dan pelatihan agar bisa melakukannya.
Selain kedua materi tersebut, masih ada beberapa materi yang kami peroleh seperti tentang dapur umum, cara bertahan hidup saat tersesat di hutan, tentang radiokomunikasi, dan juga tentang pekerjaan tim BASARNAS dalam mengevakuasi para korban bencana alam.
Hal yang perlu diperhatikan saat tersesat di hutan yaitu tentang bagaimana cara membuat api secara alami, cara mendapatkan makanan dan minuman yang baik, cara memilih tempat berlindung, dan masih banyak lagi. Saat memilih makanan maka perhatikan makanan apa saja yang sering dimakan oleh binatang hutan, hindari memakan tumbuhan yang berwarna mencolok, begitu pula hindari tumbuhan yang dapat memberikan warna ungu pada pisau karena berisiko mengandung racun. Saat memilih minuman maka carilah mata air atau sungai yang ada di sekitar hutan. Jika tidak ditemukan maka air yang berasal dari pengembunan pada pucuk tumbuh-tumbuhan juga bisa diminum dan masih banyak lagi cara untuk bertahan hidup di hutan. Dan saat menentukan tempat untuk mendirikan tenda maka perhatikan lokasi yang tidak dilewati oleh binatang buas, lokasi yang datar dan lain-lain.  Sebelum semuanya diputuskan maka langkah pertama yang dilakukan yaitu berhenti dahulu, mengamati, dan membuat perencanaan. Berdasarkan suatu penelitian menyebutkan bahwa tidak minum 3 hari itu bahaya, tidak makan 3 minggu bahaya, dan tidak bernafas 3 menit juga bahaya. Oleh karena itu dimanapun kita berada maka 3 hal tersebut perlu kita perhatikan.
Selain materi, juga diadakan berbagai simulasi seperti mendirikan tenda pleton, menyediakan makanan untuk para korban di dapur umum, cara mengevakuasi korban, cara memberikan pertolongan pertama, dan cara menggunakan radiokomunikasi yang kesemuanya sangat dibutuhkan saat terjun ke lapangan nantinya. Dan hal yang lebih penting yaitu kemampuan untuk bekerja sama dalam sebuah tim dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan.
Untuk mengatasi rasa bosan, berbagai permainan pun diadakan. Selain itu juga dilakukan nyanyi dan senam bersama sehingga rasa kebersamaan dan kekompakan itu semakin tumbuh.  Disana juga lahir calon pemimpin yang bisa mengarahkan teman-temannya dengan bijaksana. Ditambah lagi dengan para pelatih yang dengan sabar mendidik kami agar lebih kuat baik fisik maupun mentalnya.
Pada hari terakhir diksar, kami dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok dapur umum, kelompok yang mendirikan tenda pleton, dan kelompok pengevakuasi korban.Masing-masing kelompok memilih ketuanya dan menggunakan radiokomunikasi yaitu Handy Talky untuk berkoordinasi dengan kelompok lainnya. Sedangkan para pelatihnya berperansebagai korban. Dari simulasi ini, kami mendapatkan gambaran tentang tugas seorang relawan saat ada bencana yang datang.
Dari sekian banyak materi dan pelatihan yang telah kami peroleh tersebut maka tidak akan ada artinya jika tidak dibagikan ataupun dipraktekkan ke depannya. Dan pendidikan dasar sangat berguna saat harus terjun ke lapangan, tempat para korban bencana alam dan hal itu sangat dibutuhkan fisik, mental, dan pemahaman agama yang kuat.





BUKU CETAK VS BUKU DIGITAL


Saat ini dunia teknologi sudah berkembang begitu pesat dan merambah ke berbagai bidang kehidupan termasuk dalam bidang kepenulisan. Seorang penulis yang dulunya menghasilkan karyanya melalui tulisan tangan, dengan adanya teknologi maka ia sudah bisa menggunakan komputer untuk menulis dan proses menulisnya terasa menjadi lebih mudah. Lebih lanjutnya dengan kemajuan teknologi maka banyak bermunculan ebook atau buku digital yang bisa diakses dengan mudah di internet. Akibatnya penyebaran informasi semakin cepat. Namun jika dilihat dari sisi lain maka penggunaan buku digital ini secara tidak langsung telah mengurangi arti dari buku cetak.

Buku digital adalah buku yang biasa didownload dan dibaca lewat perangkat elektronik, berupa file pdf, doc, txt dll. Sedangkan buku cetak yaitu buku yang biasa dijumpai di toko buku dan dicetak pada bahan kertas.  Baik buku digital maupun buku cetak mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Keunggulan buku digital antara lain mudah didapatkan, gratis, hemat tempat, cepat dikirim dll. Namun buku digital juga memiliki kekurangan seperti perlunya pengetahuan tentang hardware dan software agar lebih mudah dalam menggunakannya.  Selain itu buka tutup aplikasi dan buku digital juga memerlukan waktu tertentu.  Dan akibat lainnya yaitu mata akan cepat lelah karena pancaran cahaya dari layar monitor/gadget. Kelemahan ini tidak akan ditemukan pada buku cetak seperti mata tetap sehat, bisa dibaca kapan saja dan juga isinya lebih bisa dipercaya. Hanya saja pada buku cetak maka memakan tempat, dan biasanya memerlukan harga yang mahal untuk memperolehnya.

Saya pribadi termasuk seseorang yang sangat menyukai aktivitas membaca. Dengan hadirnya buku digital memang telah membantu saya dalam mendapatkan buku yang saya inginkan yang terkadang dapat saya peroleh secara gratis hanya dengan cara mendownloadnya. Namun di sisi lain saya sedikit kesulitan dalam membaca ataupun mempelajarinya dikarenakan ketidakleluasaan saya saat membacanya dan harus terikat dengan berbagai aturan yang ada pada perangkat elektronik yang digunakan. Hal itu sangat berbeda dengan membaca buku cetak. Saya bisa menyesuaikan situasi yang kondusif untuk membaca dan juga saya  bisa menandai bagian-bagian penting yang ada dalam buku tersebut sehingga saya mendapatkan kepuasan tersendiri disaat membacanya.  Namun setiap orang bebas untuk menentukan jenis buku apa yang disukainya. Sekarang tinggal bagaimana cara memanfaatkan dan melestarikan buku digital ataupun ebook tersebut. Apapun pilihannya maka intinya terus lestarikan budaya membaca buku  karena buku adalah jendela duniaJ