Jumat, 12 Juli 2013

move on guys

           Pergantian waktu terasa begitu lama bagi orang yang menunggu, seperti yang terjadi pada diriku saat ini. Liburan selama satu bulan lebih membuatku mencoba untuk bersabar menanti saat kuliah lagi dan bisa berkumpul bersama teman- teman lagi serta melakukan berbagai aktivitas.Aku rindu itu semua. Suasananya sangat berbeda dengan saat ini dimana banyak waktu kosong dan kesepian karena jauh dari mereka semua. 

        Biasanya sering menghabiskan waktu untuk melakukan berbagai pertemuan, kegiatan, diskusi ataupun bercanda bersama. Pergi kuliah pagi hari dan baliknya sore hari ataupun menjelang magrib. Walau sering merasa kelelahan karena tenaga terkuras dan malamnya mesti begadang lagi demi menyelesaikan tugas perkuliahan namun aku sangat menikmati hal itu. Selalu ada yang dapat melepas rasa penat yang ada saat berkumpul dengan para sahabat dan bercanda bersama serta ada kesenangan tersendiri saat dapat menjalankan amanah yang dipikul. Begitu pula rasa kecewa itu akan terasa saat amanah itu begitu berat dijalankan sehingga kinerja menjadi kurang optimal dan banyak pihak yang menjadi kecewa dengan itu semua. Namun, aku sadar tak ada orang yang sempurna dan mampu melakukan segala halnya dengan baik. Begitu pun dengan diriku disaat menemui hal-hal yang baru. kegagalanku dalam menjalankan amanah ini akan menjadi guru kehidupan bagiku untuk selanjutnya. Banyak hal baru yang kudapatkan dari kegagalan itu. 
         Mungkin selama ini usahaku kurang bersungguh- sungguh dan pikiran serta mentalku belum  begitu terasah dan teruji ketabahannya saat menghadapi  kegagalan. Namun, aku bersyukur untuk semua ini karena dari hal inilah aku bisa lebih kuat ke depannya. Aku masih ingat sebuah nasehat yang pernah kudengar:
" Biarlah orang lain berkata apapun tentang dirimu saat ini namun satu hal yang harus kau tahu bahwa roda akan selalu berputar. Perjalanan waktu dan kesungguhanmu untuk lebih baik serta rasa tawakal akan dapat meruntuhkan anggapan orang- 0rang itu"

           Jadi, intinya jangan pernah berhenti untuk terus bergerak menuju impian dan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Sabtu, 01 Juni 2013

MY CAMPUS WORLD

          
          Waktu terus berputar. Semenit yang lalu saja sudah  tidak bisa kembali lagi. Berbagai hal yang telah dilalui sudah menjadi rangkaian cerita dan bayangan yang akan diputar sewaktu waktu oleh memori ingatan. Dan, setiap ingatan indah akan tetap abadi tersimpan selama tidak ada yang merusaknya. Serta setiap luka ataupun kegagalan yang pernah terjadi sudah menjadi bagian dari klise kehidupan yang berpengaruh pada diri setiap insan. Adakalanya kesempatan kedua itu datang, kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah dilakukan. Dan, adakalanya kesempatan itu hanya kita miliki sekali seumur hidup. Bahagia dan derita kehidupan itulah yang akan membentuk kepribadian yang unik pada setiap orang. Begitu pula yang terjadi pada diriku.
 
       Tanpa kusadari, sekarang aku sudah hampir memasuki tahun ketiga perkuliahan. Itu berarti bahwa sudah dua tahun lebih bagiku meninggalkan bangku SMA dengan pola pikirnya yang masih sederhana menuju dunia kampus dengan pola pikir yang berbeda serta lebih kompleks. Banyak hal yang telah kualami disini. Ada rasa haru yang membuncah dan ada pula tetesan air mata yang tercurah. Semuanya sudah menjadi rangkaian episode kehidupanku di dunia campus ini.

         Farmasi, itulah pilihan jurusan yang telah kuambil. Selama 1,5 tahun kulewati rangkaian pembinaan sebagai mahasiswa baru. Suasana penuh kekeluargaan tergambar disini. Walau terkadang ada sedikit kemarahan atau teguran dari para seniorku namun kemarahannya itu adalah untuk kebaikan kami semua. Berkat pembinaan yang panjang ini mampu membuat kami lebih dekat satu sama lain walaupun tak dapat kupungkiri masih ada sekat yang saling memisahkan. Namun, satu hal yang paling dapat kulihat sisi positif dari pembinaan yang panjang ini, yaitu tumbuhnya jiwa jiwa aktivis dari teman temanku. 

            Selama pembinaan dulu, kami sering dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang harus dicarikan solusinya dan belajar untuk memikirkan kebaikan bersama serta satu hal lagi yaitu kami disuruh mengangkatkan berbagai acara kepanitiaan bersama yang dapat melatih jiwa kepemimpinan dan kerja TIM. Alhasil, sekarang banyak teman -temanku yang terjun ke dunia organisasi walaupun tugas perkuliahan begitu padatnya. 

           Bagi kami, kegiatan di organisasi mampu menjadi sarana refreshing bagi kami setelah waktu dan tenaga terkuras habis untuk memahami materi perkuliahan. Selain itu, pertemuan dengan teman- teman dari jurusan lain mampu memberikan pola pikir baru dan memberikan warna baru bagi kami. Pola pikir anak eksak dengan anak sosial jika digabungkan maka akan menghasilkan suatu keajaiban. Tak jarang kutemukan, ada anak eksak namun wawasannya luas tentang kehidupan social dan hal- hal lain diluar bidangnya. Tentunya hal itu tidak didapatkannya begitu saja namun setelah melalui rangkaian proses yang panjang dan ditimpa di suatu organisasilah yang membuatnya mampu seperti itu. Hal itu tidak akan terjadi jika seseorang itu hanya focus pada kuliahnya saja dan tidak mencoba mengasah bakat atau ketrampilan lain di suatu organisasi atau wadah lainnya.

               

KEMBALI MERANGKAI MIMPI



 Langit tanpa bintang dan bulan. Yang ada hanyalah awan putih berkumpul di angkasa membentuk formasi yang menyerupai separuh dari sayap kupu kupu. Alunan suara jangkrik yang biasanya luput dari pendengaran dikarnakan hiruk pikuknya bunyi kendaraan sekarang terdengar begitu syahdu melantunkan tasbihnya pada Sang Pencipta. Jauh disana tampak kilauan cahaya dari tower yang ada di dekat mesjid. Pohon nyiur di pojok mesjid pun seolah-olah bagaikan rambut seorang wanita yang dibiarkan tergerai dikarenakan remang-remang cahaya malam. Malam ini, suasana kota sepi membisu. Hanya sesekali terdengar bunyi kendaraan yang berlalu lalang. 

Di serambi atas rumah bercat kuning, aku duduk sambil menselonjorkan kakiku ke atas bangku panjang yang telah tersusun rapi. Melalui serambi ini, kuhirup udara malam yang berhembus merdu. Aku berharap pada angin agar dapat menyampaikan salamku pada orang yang ada disana dan ikut serta mendo’akanku untuk semua impian yang telah kucoba untuk mengabadikannya di atas kertas putih, setelah sekian lama aku lupa akan impianku. 

Di dalam rumah bercat kuning ini sesekali terdengar deraian tawa dari para penghuninya yang terbawa suasana gembira saat menyaksikan tayangan Opera Van Java. Namun, aku lebih memilih untuk menghirup udara segar daripada menonton TV yang telah sekian lama menyita waktuku dan juga anak Adam lainnya. Aku ingin kembali merangkai impian yang pernah kudambakan dahulu.  Namun, aku telah mengabaikannya dikarenakan banyaknya tugas perkuliahan yang harus kuselesaikan. Dan, sangat berbeda dengan saat ini, suasana liburan membuatku punya banyak waktu untuk kembali mengasah pedang.

Pikiranku pun kembali menayangkan slide demi slide bayangan tentang berbagai pengalaman yang pernah kulalui hingga saat ini. Banyak hal telah terjadi yang tanpa kusadari telah membentuk pola pikirku sekarang. Aku yang dahulu bukanlah yang sekarang. Dahulu, aku hanya focus pada satu hal yaitu untuk belajar. Seiring bertambahnya usia menuju kedewasaan, masalah tak pernah luput dari kehidupan yang menuntutku untuk berpikir mencarikan solusinya. Sekarang aku baru sadar kenapa orang dewasa itu begitu susah untuk focus. Dan, ini sangat berdampak saat orang yang telah dewasa baru mulai melanjutkan untuk menuntut ilmu di usia yang sudah terlambat sehingga mereka begitu kesulitan untuk fokus pada kuliahnya karena banyaknya hal yang harus ia pikirkan. Dan, aku disini dengan usia yang baru beranjak ke kepala dua merasakan betapa perlunya kreativitas sebagai solusi atas berbagai permasalahan yang timbul. Terkadang cara yang lama tak mampu lagi menyelesaikan berbagai problema yang timbul di abad modernisasi ini.

Sabtu, 18 Mei 2013

KUALITAS DIRI

                            Sikapmu terhadap pengalamanmu baik suka ataupun duka akan menentukan kualitas  dirimu

             Itulah kalimat pembuka untuk mengukir kata demi kata di blogku saat ini. Kenapa aku memilih kalimat itu?? Hmhm..Ceritanya panjang. Baiklah aku akan menceritakannya sedikit.

           Perjalanan hidup baik suka maupun duka telah mengajarkan banyak hal padaku. Terkadang di dalam perjalanan itu  langkahku terseok sehingga aku tidak kuat lagi berjalan menuju impianku, pengalaman pahit telah menyisakan lara di hatiku serta pilihanku yang salah membuat rasa sesal itu timbul. Namun, apalah dayaku, semuanya sudah terjadi. Berbagai macam pengalamanku telah menjadi bayangan klise yang pada saat tertentu akan ditampilkan di layar benakku. Kalau bayangan kelam itu muncul lagi maka adakalanya aku merasa tak berkutik dan membuatku lemah tak berdaya karena luka yang masih ada kembali menganga. Namun, saat yang diputar adalah kisah kebahagiaan yang pernah kualami maka terkadang menjadi senyum sendiri dan hidup menjadi kembali bersemangat. Begitulah betapa besar pengaruh pikiran kita dalam menentukan rasa bahagia atau sedih. 

       Namun, saat kurenungi bahwasanya sikap kita terhadap semua pengalaman itu apakah baik atau buruk itulah yang akan menentukan kualitas diri ini dan membentuk pola pikir kita. Sekarang terserah kita apakah akan menyerah dan lemah karna pernah mengalami hal yang buruk ataupun hal itu untuk menjadi cambuk atau batu loncatan bagi kita untuk lebih baik kedepannya sehingga hal buruk itu tidak terjadi lagi.

Minggu, 14 April 2013

Filosofi Daun yang Berguguran

          
  Pada saat musim gugur di Jepang, dedaunan mulai memisah dari batangnya satu persatu. Apakah itu karna terpaan angin yang kuat ataupun pilihannya, daun itu berjatuhan ke tanah dan membiarkan batang pohon itu sendirian tanpa ditemani dedaunannya lagi. Pohon itu begitu sedih dan merasa kesepian. Namun selang waktu berlalu, saat musim semi datang maka dedaunannya akan tumbuh lagi dan batang pohon itu kembali gembira. Dan, ia ingin melindungi serta menggenggam erat-erat dedaunan baru itu.

       Datang dan pergi silih berganti. Sekelumit cerita tentang musim gugur itu mempunyai sebuah makna bagi kita. Dedaunan itu ibaratnya adalah mereka yang pernah kita kenal dulunya. Mereka yang dulunya begitu dekat sama kita sekarang terasa begitu jauh. Namun setiap ada yang pergi jauh maka ada pula yang datang mendekat dan mengisi hari-hari ini sehingga menjadi lebih bermakna. Haruskah kita senantiasa memikirkan orang orang yang telah jauh itu ataupun memberikan sepenuh perhatian dan kepedulian dengan mereka yang berada di samping kita? Itu adalah pilihan. Kitalah yang memutuskan untuk menyesali kenapa membiarkan mereka pergi ataupun merelakannya dan menciptakan hubungan yang baru.
            Memang sedikit sulit saat harus merelakan orang yang begitu berarti bagi kita untguk pergi dan penyesalan itu pasti ada kenapa dulunya kita mengabaikan mereka. Andai waktu bisa berputar, mungkin kita akan mengubah sikap kita pada mereka. Namun sedetik pun kita tidak akan sanggup mengembalikan waktu itu. Yang mesti disadari adalah waktu yang kita miliki saat ini.Waktu yang menjadi milik kita dan memberikan perhatian terhadap mereka yang berada bersama kita saat ini. Bukannya menangisi mereka yang telah pergi, apakah karna kesalahan kita ataiupun keputusannya.