Hari ini hari pertama ujian di
semester 3. Kimia Farmasi Kualitatif, itulah ujian pertamaku dengan 2 lembar
jawaban.
Sebenarnya aku punya waktu dua hari, sabtu dan
minggu untuk lebih menguasai materinya. Sayangnya, aku tak begitu
mengoptimalkannya karna ada kegiatan akstrakurikuler yang tak mungkin
kutinggalkan. Alhasil, aku kesulitan menemukan jawaban ujiannya walau separoh
dari soal yang diuji merupakan pengulangan ujian tahun sebelumnya.
Kemaren, acaraku selesai jam 16:30. Sesampai dirumah tak
kusiakan lagi waktuku untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi ujian.
Sayangnya, aku begitu keletihan sehingga aku tak bisa focus belajar. Lalu, aku
pun memilih tidur. Eh tau taunya aku
bangun pukul 06 pagi padahal banyak materi yang belum ku kuasai. Oleh karna
itu,aku coba manfaatkan waktu yang ada, sebelum jam 10 untuk memahami
materinya.
Aku
tak mau berlama lama di kost. Jadi kuputuskan
untuk segera ke campus sebelum jam 10 dengan harapan nantinya aku bisa diskusi
dengan teman teman lainnya. Sayangnya di campus aku mulai panik dan memilih untuk
belajar sendiri.
Tak lama kemudian, dosen pengawas
pun datang padahal aku belum siap untuk menghadapi ujian ini. Kucoba untuk
tenang. Ujian pertama bisa kujalani dengan tenang. Namun tidak untuk ujian ke
dua. OMG… Aku benar benar tak menguasai bahannya. Pikiranku blang ,tak tau apa
yang mesti ku isi. Semua materi yang kupelajari tadi menguap seketika. Padahal
soal yang dikasih dosen hanya sedikit bedanya dengan soal tahun lalu. Tapi apa
boleh buat, aku tidak ingat lagi dengan semua jawaban yang telah ku baca tadi. Ujian
kali ini merupakan ujian yang paling sulit yang pernah ku hadapi.
Saat waktunya habis, mau tak mau kutetap
mengumpulkan lembar jawabannya padahal masih banyak jawaban yang kosong. Aku
pasrah apa pun hasilnya yang penting aku masih bisa mempertahankan kejujuran
saat ujian hingga saat ini. Namun pikiranku benar benar kalut apalagi saat ku
lihat wajah teman teman yang happy
setelah ujian selesai. Kucoba untuk happy
pula namun wajahku tak bisa berpura pura kalau aku lagi bete dengan ujian kali ini. Akhirnya
aku memilih segera pulang untuk menenangkan diri.
Sepanjang perjalanan kucoba untuk menerima
kenyataan ini dan mencoba berpikir positif. Mungkin ini ada hikmahnya. Di
perjalanan pula kulihat anak SD yang pulang sekolah. Aku lihat wajah mereka
yang polos dan tak pernah mempermasalahkan apapun. Mereka menjalani hidup ini
apa adanya dan begitu menikmatinya. Entah kenapa pikiranku mulai merasa tenang
kembali. Dalam hati kubertekad untuk terus berjuang dengan kuliahku ini walau
penuh dengan suka dukanya supaya aku bisa memberikan kontribusi positif pada
bangsaku ini. Aku pun harus seperti adek kecil itu. Aku mesti menikmati proses
belajar ini walau penuh dengan onak dan duri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar