Pages

Rabu, 04 Februari 2015

TEORI DAN PRAKTEK MESTI ADA


Guyuran hujan menemani perjalanan kami menuju lokasi diksar(Pendidikan Dasar) Calon Relawan RZ cabang Padang- Pekan Baru di Batang Anai, Kenagarian Kasang, Sumbar.  Diksar yang diadakan pada tanggal 25-28 desember ini adalah  agenda rutin setiap tahun yang dilakukan oleh Rumah zakat dalam rangka melakukan pembinaan secara fisik, mental, dan pemahaman agama kepada calon relawan. Adapun ketua panitianya yaitu Sobirin. Total keseluruhan dari peserta yang ikut Diksar yaitu 29 orang.
Setelah melakukan persiapan dan upacara pembukaan, kami pun berangkat menuju lokasi yang awalnya naik bus dan dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 7 km.Sesampai di lokasi, kami disambut oleh cuaca dingin yang membuat kami gemetaran lalu panitia meminta kami untuk berolahraga agar terjadi peristiwa pembakaran di dalam tubuh dan dapat mengurangi kedinginan. Jika saat dingin dan kita tetap memilih untuk diam ataupun tidur maka rasa dingin itu akan semakin terasa dan bisa berakibat fatal.
Lokasi Diksar ini berada di sebuah lapangan luas di dataran tinggi Kenagarian Kasang dan dikelilingi oleh perbukitan yang dipenuhi oleh semak-semak belukar serta pepohonan yang rimbun. Disana hanya bisa ditemukan beberapa rumah yang lokasinya berjauhan. Di kanan dan kirinya juga terdapat sungai kecil dengan air yang jernih dan masih jauh dari pengaruh pencemaran.
Seusai berolahraga, panitia menyampaikan berbagai aturan yang harus dilaksanakan selama diksar. Aturan tersebut tujuannya yaitu agar kami bisa mandiri,tumbuh sikap disiplin, cepat bertindak, menghargai waktu, dan melatih kekompakan serta kebersamaan dengan keterbatasan yang ada. Setelah itu, kami diminta untuk istirahat di tenda masing-masing.
Sang mentari mulai berangsur-angsur menampakkan sinarnya. Rasa dingin pun mulai berubah menjadi hangat yang membuat kami kembali semangat. Setelah olahraga dan sarapan pagi, materi pertama yaitu tentang cara pemasangan tenda pleton pun  dimulai. Tenda pleton yaitu tenda berukuran besar yang biasanya diperuntukkan bagi para korban bencana alam. Tenda ini bisa digunakan sebagai tempat mengungsi, tempat merawat korban yang terluka dan juga sebagai dapur umum. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendirikan tenda ini, seperti berapa ukuran panjang dan lebarnya tenda,  berapa banyak tali temali yang digunakan, dan juga bagaimana teknik yang baik dalam pemasangan atau pelipatan tenda tersebut.
Adapun materi lain yang kami peroleh yaitu tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat   ( PPGD).  Tujuan PPGD ini yaitu melakukan pertolongan pertama sebelum tim medis datang agar dapat menyelamatkan korban dari kondisi kritis. Pengetahuan tentang PPGD ini perlu dimiliki oleh semua orang agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat musibah terjadi.  Hal pertama yang perlu diperhatikan saat menemukan seseorang yang tidak sadarkan diri yaitu memastikan bahwa jalan udara, sistem pernafasannya, dan sistem sirkulasi darahnya dalam keadaan baik. Masing-masing kecelakaan ataupun luka tersebut mempunyai cara penanganannya tersendiri dan membutuhkan keahlian dan pelatihan agar bisa melakukannya.
Selain kedua materi tersebut, masih ada beberapa materi yang kami peroleh seperti tentang dapur umum, cara bertahan hidup saat tersesat di hutan, tentang radiokomunikasi, dan juga tentang pekerjaan tim BASARNAS dalam mengevakuasi para korban bencana alam.
Hal yang perlu diperhatikan saat tersesat di hutan yaitu tentang bagaimana cara membuat api secara alami, cara mendapatkan makanan dan minuman yang baik, cara memilih tempat berlindung, dan masih banyak lagi. Saat memilih makanan maka perhatikan makanan apa saja yang sering dimakan oleh binatang hutan, hindari memakan tumbuhan yang berwarna mencolok, begitu pula hindari tumbuhan yang dapat memberikan warna ungu pada pisau karena berisiko mengandung racun. Saat memilih minuman maka carilah mata air atau sungai yang ada di sekitar hutan. Jika tidak ditemukan maka air yang berasal dari pengembunan pada pucuk tumbuh-tumbuhan juga bisa diminum dan masih banyak lagi cara untuk bertahan hidup di hutan. Dan saat menentukan tempat untuk mendirikan tenda maka perhatikan lokasi yang tidak dilewati oleh binatang buas, lokasi yang datar dan lain-lain.  Sebelum semuanya diputuskan maka langkah pertama yang dilakukan yaitu berhenti dahulu, mengamati, dan membuat perencanaan. Berdasarkan suatu penelitian menyebutkan bahwa tidak minum 3 hari itu bahaya, tidak makan 3 minggu bahaya, dan tidak bernafas 3 menit juga bahaya. Oleh karena itu dimanapun kita berada maka 3 hal tersebut perlu kita perhatikan.
Selain materi, juga diadakan berbagai simulasi seperti mendirikan tenda pleton, menyediakan makanan untuk para korban di dapur umum, cara mengevakuasi korban, cara memberikan pertolongan pertama, dan cara menggunakan radiokomunikasi yang kesemuanya sangat dibutuhkan saat terjun ke lapangan nantinya. Dan hal yang lebih penting yaitu kemampuan untuk bekerja sama dalam sebuah tim dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan.
Untuk mengatasi rasa bosan, berbagai permainan pun diadakan. Selain itu juga dilakukan nyanyi dan senam bersama sehingga rasa kebersamaan dan kekompakan itu semakin tumbuh.  Disana juga lahir calon pemimpin yang bisa mengarahkan teman-temannya dengan bijaksana. Ditambah lagi dengan para pelatih yang dengan sabar mendidik kami agar lebih kuat baik fisik maupun mentalnya.
Pada hari terakhir diksar, kami dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok dapur umum, kelompok yang mendirikan tenda pleton, dan kelompok pengevakuasi korban.Masing-masing kelompok memilih ketuanya dan menggunakan radiokomunikasi yaitu Handy Talky untuk berkoordinasi dengan kelompok lainnya. Sedangkan para pelatihnya berperansebagai korban. Dari simulasi ini, kami mendapatkan gambaran tentang tugas seorang relawan saat ada bencana yang datang.
Dari sekian banyak materi dan pelatihan yang telah kami peroleh tersebut maka tidak akan ada artinya jika tidak dibagikan ataupun dipraktekkan ke depannya. Dan pendidikan dasar sangat berguna saat harus terjun ke lapangan, tempat para korban bencana alam dan hal itu sangat dibutuhkan fisik, mental, dan pemahaman agama yang kuat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar