Assalamu'alaikum. Apa kabar teman semuaa. Sudah lama ya aku tidak pernah menulis di blog ini. Awalnya sih berharap bisa rutin dalam menuliskan setiap pengalaman suka duka disini. Namun keadaan terkadang tidak bisa diduga. Baiklah aku akan bercerita lagi tentang pengalamanku menjadi mahasiswa tahun akhir yang baru saja menyelesaikan penelitian dan sedang berjuang dalam menulis skripsinya. Mohon do'anya ya:)
Oh ya aktivitasku sebagai mahasiswa tahun akhir ini, tentu tidak begitu banyak lagi perkuliahannya. Sebagian besar waktu luang ini aku gunakan untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler.Adapun bentuk kegiatannya seperti kepanitiaan, menjadi instruktur suatu pelatihan, bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi dan berprestasi.
Pada akhir agustus 2015 kemaren, aku menjadi panitia pada acara konferensi internasional yang diadakan oleh Acikita (Aku Cinta Indonesia Kita) di gedung Seminar I Universitas Andalas. Acikita adalah sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan dan penelitian dan menfasilitasi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Negara Sakura, Jepang. Di dalam konferensi tersebut diundang para pemateri dan peneliti dari nusantara dan juga mancanegara untuk mempresentasikan hasil penelitiannya. Acikita juga berhasil mengundang para profesor dari Malaysia dan juga Jepang. Seperti Profesor Matsuo dan Naota dari Universitas Tokyo. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memberikan apresiasi bagi para peneliti yang telah berusaha menemukan terobosan baru untuk kemajuan bangsa. Di akhir acara juga dibuka stan profesor dengan tujuan agar mahasiswa dapat berkonsultasi kepada sang profesor terkait cara melanjutkan studi ke Jepang.Di dalam kepanitiaan ini, banyak pengalaman dan ilmu baru yang aku dapatkan. Selain itu aku juga bertemu dengan teman-teman baru yang menginspirasi.
Selanjutnya pada pertengahan September 2015, aku menjadi tim instruktur untuk acara pelatihan LK1 HMI Komisariat Mipa Unand. LK1 ini diadakan di BLKI, Bandar Buat Padang dengan jumlah pesertanya 30 orang. Selain jadi instruktur, aku juga merangkap dalam kepanitiaan karena acara ini diadakan oleh komisariatku sendiri. Dukungan penuh baik moril maupun materiil kami peroleh dari para alumni yang begitu kental rasa kekeluargaannya terhadap komisariat MIPA UNAND. Adapun pemateri yang dihadirkan juga merupakan orang-orang pilihan yang telah ahli dengan materi yang diberikannya sehingga para peserta LK begitu antusias dalam menerima materi. Mungkin dalam realitanya banyak orang-orang yang beranggapan negatif dengan organisasi HMI ini tapi jika mereka tahu bagaimanakah organisasi HMI ini yang sebenarnya maka anggapan itu akan pupus. HMI atau kepanjangan dari Himpunan Mahasiswa Islam adalah sebuah organisasi yang independen dan mewadahi seluruh mahasiswa islam dalam mengeluarkan aspirasi dan pendapatnya, mengembangkan jiwa kepemimpinan, dan mengasah kepedulian sosial dalam bentuk insan yang kritis akan keadaan sosial. Dengan berbagai macam latar belakang mahasiswa yang bersangkutan menyebabkan begitu banyaknya dinamika yang ditemukan di organisasi dan membuat para anggotanya menjadi lebih dewasa pemikirannya. Selain itu juga sebagai wadah untuk belajar realita yang sebenarnya sebelum tamat kuliah dan terjun ke dunia nyata. Perbedaan bukanlah menjadi ajang untuk bertengkar tapi perbedaan itulah yang akan melengkapi kita satu sama lain.
Oh ya aktivitasku sebagai mahasiswa tahun akhir ini, tentu tidak begitu banyak lagi perkuliahannya. Sebagian besar waktu luang ini aku gunakan untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler.Adapun bentuk kegiatannya seperti kepanitiaan, menjadi instruktur suatu pelatihan, bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi dan berprestasi.
Pada akhir agustus 2015 kemaren, aku menjadi panitia pada acara konferensi internasional yang diadakan oleh Acikita (Aku Cinta Indonesia Kita) di gedung Seminar I Universitas Andalas. Acikita adalah sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan dan penelitian dan menfasilitasi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Negara Sakura, Jepang. Di dalam konferensi tersebut diundang para pemateri dan peneliti dari nusantara dan juga mancanegara untuk mempresentasikan hasil penelitiannya. Acikita juga berhasil mengundang para profesor dari Malaysia dan juga Jepang. Seperti Profesor Matsuo dan Naota dari Universitas Tokyo. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memberikan apresiasi bagi para peneliti yang telah berusaha menemukan terobosan baru untuk kemajuan bangsa. Di akhir acara juga dibuka stan profesor dengan tujuan agar mahasiswa dapat berkonsultasi kepada sang profesor terkait cara melanjutkan studi ke Jepang.Di dalam kepanitiaan ini, banyak pengalaman dan ilmu baru yang aku dapatkan. Selain itu aku juga bertemu dengan teman-teman baru yang menginspirasi.
Selanjutnya pada pertengahan September 2015, aku menjadi tim instruktur untuk acara pelatihan LK1 HMI Komisariat Mipa Unand. LK1 ini diadakan di BLKI, Bandar Buat Padang dengan jumlah pesertanya 30 orang. Selain jadi instruktur, aku juga merangkap dalam kepanitiaan karena acara ini diadakan oleh komisariatku sendiri. Dukungan penuh baik moril maupun materiil kami peroleh dari para alumni yang begitu kental rasa kekeluargaannya terhadap komisariat MIPA UNAND. Adapun pemateri yang dihadirkan juga merupakan orang-orang pilihan yang telah ahli dengan materi yang diberikannya sehingga para peserta LK begitu antusias dalam menerima materi. Mungkin dalam realitanya banyak orang-orang yang beranggapan negatif dengan organisasi HMI ini tapi jika mereka tahu bagaimanakah organisasi HMI ini yang sebenarnya maka anggapan itu akan pupus. HMI atau kepanjangan dari Himpunan Mahasiswa Islam adalah sebuah organisasi yang independen dan mewadahi seluruh mahasiswa islam dalam mengeluarkan aspirasi dan pendapatnya, mengembangkan jiwa kepemimpinan, dan mengasah kepedulian sosial dalam bentuk insan yang kritis akan keadaan sosial. Dengan berbagai macam latar belakang mahasiswa yang bersangkutan menyebabkan begitu banyaknya dinamika yang ditemukan di organisasi dan membuat para anggotanya menjadi lebih dewasa pemikirannya. Selain itu juga sebagai wadah untuk belajar realita yang sebenarnya sebelum tamat kuliah dan terjun ke dunia nyata. Perbedaan bukanlah menjadi ajang untuk bertengkar tapi perbedaan itulah yang akan melengkapi kita satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar