Kata-kata cinta sudah sering didengar.
Namun, bagiku kenapa sulit untuk pahami rasa ini...? Suatu rasa yang
menimbulkan berjuta warna. Terkadang warnanya membuat hidup ini bermakna dan
ceria namun tak jarang pula warnanya begitu gelap dan menimbulkan luka yang
susah dicari penawarnya .
Pernah rasa itu hadir di hidupku .
Bersemayam di hatiku dan membuat rasa senang saat berada disampingnya. Namun, aku
merasa tak berkutik saat rasa itu diam diam mencuri segenap perhatianku. Setiap
saat bayangannya selalu hadir dan saat bertemu atau bertatapan langsung
dengannya, mukaku bersemu merah dan bibirku kelu tak mampu berkata apapun. Jadi,
aku lebih baik menghindar darinya agar dia tak tahu apa yang telah terjadi
padaku.
Aku tak tahu apakah pilihan yang kuambil benar atau salah. Yang kutahu aku harus menjauhinya agar pikiranku kembali netral. Tapi, aku lihat dia pun semakin menjauh saat kuambil pilihan itu. Bukankah itu yang ku mau...? Entahlah… Aku bingung apa yang kuharapkan darinya. Yang aku tahu, aku senang saat dia memperhatikanku . Senyuman dan tatapan matanya selalu kurindukan. Sekarang, aku jarang melihat senyuman spesialnya untukku.
Aku tahu aku memang salah padanya. Sekarang, saat dia menatapku maka aku memperlihatkan wajah tanpa ekspresi dan terkesan cuek. Akupun hanya mengucapkan 1 atau 2 kata padanya. Pasti dia pun bosan melihat diriku seperti itu. Tapi, apalah daya. Aku memang kurang pandai dalam hal ini. Kalau pelajaran mungkin bisa kupelajari. Namun untuk hal ini, pengalaman nyatalah yang bisa membuatku dewasa menyikapi rasa ini. Dan aku berharap bisa menemukan seseorang yang bisa mengajarkanku untuk berani mencintai dan dicintai serta mau menerimaku apa adanya.
Aku tak tahu apakah pilihan yang kuambil benar atau salah. Yang kutahu aku harus menjauhinya agar pikiranku kembali netral. Tapi, aku lihat dia pun semakin menjauh saat kuambil pilihan itu. Bukankah itu yang ku mau...? Entahlah… Aku bingung apa yang kuharapkan darinya. Yang aku tahu, aku senang saat dia memperhatikanku . Senyuman dan tatapan matanya selalu kurindukan. Sekarang, aku jarang melihat senyuman spesialnya untukku.
Aku tahu aku memang salah padanya. Sekarang, saat dia menatapku maka aku memperlihatkan wajah tanpa ekspresi dan terkesan cuek. Akupun hanya mengucapkan 1 atau 2 kata padanya. Pasti dia pun bosan melihat diriku seperti itu. Tapi, apalah daya. Aku memang kurang pandai dalam hal ini. Kalau pelajaran mungkin bisa kupelajari. Namun untuk hal ini, pengalaman nyatalah yang bisa membuatku dewasa menyikapi rasa ini. Dan aku berharap bisa menemukan seseorang yang bisa mengajarkanku untuk berani mencintai dan dicintai serta mau menerimaku apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar