Suatu benda atau alat itu butuh istirahat supaya kinerjanya optimal. Namun pada saat ia dipaksa untuk terus bekerja dan bekerja tanpa istirahat maka alat itu akan mudah rusak. Ia perlu beristirahat untuk kembali mengoptimalkan dirinya, asalkan tidak istirahat terus-terusan. Karena kalau ia diistirahatkan terus menerus maka juga akan cepat usang dan berkarat. Jadi adakalanya ia digunakan dan adakalanya ia butuh berhenti bekerja untuk menjaga keawetannya. Sudah berulangkali seorang anak manusia mendapatkan peringatan dari alat itu yang tak bisa bicara, namun ia tidak mengerti kata isyarat. Akibatnya alat itu pasrah saja ketika terus menerus dipaksa untuk bekerja. Hingga pada saat titik tertentu, ia sudah menyerah dan tak mau mengambil perannya dalam membantu kerja si tuannya tadi. Pada saat itulah tuannya terkejut dan mulai menyadari kesalahan dan kelaliannya selama ini yang tidak bisa merawat baik-baik alat tersebut. Akhirnya ia pun memanggil sang dokter untuk memulihkannya lagi dan mengeluarkan uang beberapa lembar. Andai saja tuannya menyadari dari awal isyarat tersebut, maka hal itu tidak akan terjadi. Namun yang berlalu biarlah berlalu. Untuk kedepannya si tuannya harus memastikan alat tersebut selalu dalam keadaan sehat walafiat. (Dia berjanji dalam hati).
Pengalaman bisa menjadi pelajaran ataupun inspirasi bagi kita.....Disini,aku ingin berbagi cerita dengan sahabat semua.....Sobat,dengarlah kisahku ini.....
Pages
▼
Rabu, 07 September 2016
Selasa, 06 September 2016
Challenge in The Future
Perjalanan waktu berputar begitu cepat tanpa disadari. Seorang bayi yang awalnya hanya bisa menangis ketika merasakan lapar ataupun haus, sekarang sudah berubah menjadi seorang gadis yang harus memutar otak untuk memenuhi keperluannya sehari-hari. Berat rasanya bagi dirinya jika harus selalu meminta uang pada orang tuanya karena usianya makin dewasa. Namun terkadang apalah daya, dia tidak punya pilihan lain selain meminta bantuan orang tuanya untuk kebutuhannya yang semakin membludak.
Dia sudah berusaha untuk merintis berbagai usaha, namun saat ini begitu banyak lika liku sehingga belumlah seimbang antara usahanya dan penghasilan yang ia dapatkan. Namun dia pernah mendapat pencerahan bahwasanya untuk meraih kesuksesan itu tidaklah instan. Dia harus meniti karir dari yang paling bawah untuk bisa sampai ke puncak. Tidak mungkin ia bisa langsung di puncak tangga kesuksesan tanpa melewati tangga paling bawah yang penuh lika liku. Sekarang ia sudah berusia 23 tahun dan ia sudah menamatkan kuliah sarjananya dan sedang melanjutkan kuliah profesinya.
Semakin bertambah usia maka semakin banyak beban dan tanggung jawab yang harus dipikul. Dahulu sewaktu SMA, hanya satu hal yang ia pikirkan yaitu belajar. Namun makin lama ia makin sadar bahwa banyak hal yang harus ia lakukan dan ia pelajari untuk bisa menghadapi tantangan kehidupan kedepannya dan melatih kemandirian. Tidak mungkin ia selalu berada di bawah ketiak orang tuanya atau orang-orang terdekatnya. Ia harus mampu berjuang sendiri dalam menata masa depannya. Ia melakukan dan mempelajari berbagai hal untuk melengkapi kekurangan. Hal itu membuatnya tidak bisa hanya fokus kuliah saja karena masih banyak hal yang ia pikirkan. Terkadang rasa tak berdaya itu datang namun ada mereka yang selalu menguatkan dan membuat langkah itu kembali mantap. Walau ia jarang menunjukkan rasa pedulinya pada orang-orang terdekat tapi jauh di lubuk hatinya, ia rindu kebersamaan yang hangat dan mereka begitu berarti baginya.
Dia sudah berusaha untuk merintis berbagai usaha, namun saat ini begitu banyak lika liku sehingga belumlah seimbang antara usahanya dan penghasilan yang ia dapatkan. Namun dia pernah mendapat pencerahan bahwasanya untuk meraih kesuksesan itu tidaklah instan. Dia harus meniti karir dari yang paling bawah untuk bisa sampai ke puncak. Tidak mungkin ia bisa langsung di puncak tangga kesuksesan tanpa melewati tangga paling bawah yang penuh lika liku. Sekarang ia sudah berusia 23 tahun dan ia sudah menamatkan kuliah sarjananya dan sedang melanjutkan kuliah profesinya.
Semakin bertambah usia maka semakin banyak beban dan tanggung jawab yang harus dipikul. Dahulu sewaktu SMA, hanya satu hal yang ia pikirkan yaitu belajar. Namun makin lama ia makin sadar bahwa banyak hal yang harus ia lakukan dan ia pelajari untuk bisa menghadapi tantangan kehidupan kedepannya dan melatih kemandirian. Tidak mungkin ia selalu berada di bawah ketiak orang tuanya atau orang-orang terdekatnya. Ia harus mampu berjuang sendiri dalam menata masa depannya. Ia melakukan dan mempelajari berbagai hal untuk melengkapi kekurangan. Hal itu membuatnya tidak bisa hanya fokus kuliah saja karena masih banyak hal yang ia pikirkan. Terkadang rasa tak berdaya itu datang namun ada mereka yang selalu menguatkan dan membuat langkah itu kembali mantap. Walau ia jarang menunjukkan rasa pedulinya pada orang-orang terdekat tapi jauh di lubuk hatinya, ia rindu kebersamaan yang hangat dan mereka begitu berarti baginya.
Rabu, 22 Juni 2016
CERITA INSPIRASI DARI RANAH MINANG
Motor
melaju dengan pelan menuju auditorium Universitas Andalas, Padang. Walau udaranya
sedikit berkabut namun tak mengurangi semangat untuk mengikuti Inspiration Talks yang diadakan oleh pulang
kampuang.com pada tanggal pertengahan September 2015. Pulang kampuang.com
adalah sebuah organisasi sosial yang
didirikan oleh para perantau asli minang yang sudah sukses dan bekerja sama
dengan orang yang tinggal di minang untuk memberikan kontribusi pada masyarakat
Minang Kabau..
Salah
seorang penggagas pulang kampuang.com ini yang berkesempatan hadir pada cerita
inspirasi ketiga ini yaitu Selvin Andika. Adapun tema yang diangkatkan yaitu
tentang “Darah Minang, Darah Pengusaha”. Peserta yang hadir melebihi target
yang telah ditetapkan.
Acara
Inspiration Talk ini diawali dengan
kata sambutan dari ketua panitia, Triwahyuni Ilahi. Lalu kata sambutan dari
Penggagas pulang kampuang.com yaitu Selvin Andika. Selanjutnya kata sambutan
dari Presiden Universitas Andalas, Reido Deskumar. Melalui acara Inspiration talk ini juga diperkenalkan
seni tradisional asli Minang Kabau yaitu randai yang ditampilkan oleh para
penggiat seni randai dari Sungkai Tujuan penampilan randai ini yaitu agar
masyarakat Minang Kabau bangga dan tetap mempertahankan dan melestarikan budaya
asli minang. Setelah selesai penampilan randai lalu diakhiri dengan pembacaan
do’a oleh salah seorang panitia. Kemudian masuklah ke acara intinya yaitu
penyampaian materi oleh ketiga pemateri
satu persatu.
Adapun
pemateri yang pertama yaitu Ghea Mirella yang telah berhasil menerbitkan novel
perdananya yang berjudul “ Lima Puluh Ribu menaklukkan Jakarta”. Novel tersebut
berisi pengalamannya sendiri yang penuh lika liku saat pergi merantau ke
Jakarta pada tahun 2013. Beliau juga dikenal sebagai pendiri Shedia company yang bergerak dalam pengolahan
keripik talas. Dalam kesempatan ini beliau menjelaskan tentang penulis
sekaligus pengusaha kreatif. Ada beberapa tips yang beliau sampaikan, antara
lain yaitu memintalah do’a dari orang tua karena do’a mereka adalah yang utama.
Beranilah bermimpi dan kurangi rasa gengsi dalam meraih impian. Ghea Mirella
berusaha mengubah mindset masyarakat tentang merantau. Beliau menjelaskan bahwa
modal berupa uang bukanlah hal utama ketika memutuskan untuk pergi merantau.
Tapi perluaslah relasi dan berserah dirilah pada Yang Diatas. Seusai
menjelaskan materi tersebut maka banyak peserta yang antusias untuk bertanya.
Bagi penanya terbaik akan mendapatkan doorprise
dari panitia.
Pemateri
yang kedua yaitu Nurhayati Subakat sebagai pendiri kosmetik wardah yang sudah
dikenal luas di kalangan masyarakat. Beliau adalah seorang alumni farmasi ITB.
Setelah melewati berbagai lika liku untuk mencari pekerjaan, akhirnya beliau
dipertemukan dengan sebuah industri kosmetik dan berhasil menjadi karyawan
disana. Melalui usaha inilah, beliau mendapatkan ide untuk mendirikan industri
kosmetik sendiri yang dinamakan PT. Paragon Technology
Innovation yang lebih dikenal dengan kosmetik wardah dengan komposisi kosmetik yang halal dan alami. Berkat perjuangan
dan kerja keras beliau dan timnya akhirnya Wardah sudah termasuk perusahaan
multinasional dengan mendapatkan berbagai penghargaan dan telah mempekerjakan
5000 karyawan. Adapun prinsip hidup yang beliau anut salah satunya dikenal
dengan istilah DUIT (Do’a, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal).
Pemateri
yang ketiga yaitu Nanda Satria sebagai pemilik Malala Tour. Tujuan mendirikan Malala Tour ini salah satunya yaitu
untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Sumatera Barat ke Tingkat
Nasional maupun internasional. Dengan ide kreatif dan kekinian yang disuguhkan
di Malala Tour ini maka diharapkan
para pengunjung objek wisata merasa puas dan betah menikmati objek wisata di
Sumatera Barat ini. Dalam mendirikan usaha ini, beliau juga menekankan
pentingnya pelayanan dan relasi yang luas agar suatu usaha terus berkembang.
Di
sela-sela penyampaian materi oleh ketiga pemateri ini, tim pulang kampuang.com
juga menjelaskan bentuk kegiatan yang dilakukan. Kegiatan tersebut antara lain
Kado sepeda, usaha pengumpulan dana untuk daerah Sungkai yang belum mendapatkan
penerangan hingga saat ini, dan kegiatan sosial lainnya. Tim pulang
kampuang.com juga mengajak kepada masyarakat pada
umumnya
untuk ikut berkontribusi demi kemajuan masyarakat Minang itu sendiri. Acara
diakhiri dengan pemberian doorprise
kepada para peserta yang beruntung.
Luka Membawa Hikmah
Assalamu'alaikum. Sekian lama aku tidak menorehkan tulisan ataupun curhatan di blog ini lagi yaa. Hmhm. Alhamdulillah sekarang aku sudah mendapatkan gelar sarjana di Jurusan Farmasi Universitas Andalas. Begitu banyak cerita suka duka, tangis air mata yang aku rasakan sehingga aku bisa mendapatkan gelar ini. Memang termasuk lama bagiku yaitu lima tahun agar aku bisa lulus karena kesalahanku sendiri yang membuatku harus mengulang mata kuliah lagi. Lumayan sedih rasanya melihat teman-temanku yang satu persatu telah tamat dan melanjutkan kuliah profesinya. Namun diriku masih saja terkatung-katung di tahun akhir perkuliahan. Namun alhamdulillah sekarang aku pun bisa tamat S-1dari perguruan tinggi ini:)
Dalam proses perjuangan meraih gelar ini, banyak hal yang aku lakukan untuk melupakan sejenak kegalauanku. Salah satunya yaitu aku belajar mencari penghasilan sendiri dengan memanfaatkan media sosial. Aku tak sengaja memperoleh lowongan pekerjaan ini ketika aku keasyikan internetan. Aku mengenal istilah dropship reseller. Di dalam sistem penjualan ini, aku tak perlu menyediakan produk ataupun menyiapkan modal yang besar. Modalku cukup adanya handphone yang terkoneksi dengan internet dan adanya rekening ATM sebagai transaksi jual beli. Nanti aku bekerja sama dengan para penjual untuk mempromosikan jualan mereka dan aku memperoleh diskon untuk setiap transaksi yang terjadi. Ternyata hampir semua produk bisa dijual dengan sistem seperti itu. Aku bersyukur mendapat informasi ini karena dapat menambah penghasilanku sehingga mengurangi ketergantungan pada orang tuaku. Terkadang aku berpikir kenapa tidak dari dulu di awal-awal kuliah aku mendapatkan info yang penting ini? Tapi aku yakin semuanya pasti ada hikmahnya. Di balik keterlambatan diriku untuk menamatkan perkuliahan, ternyata aku dipertemukan dengan peluang pekerjaaan ini yang dapat aku lakukan dimana saja selagi ada sinyal internet. Saat ini jualanku yang paling laku yaitu buku-buku perkuliahan terutama buku di bidang kesehatan. Pembeliku berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Makasar, Bali, Kalimantan, Malang dan kota-kota lainnya. Aku akan berusaha meningkatkan pelayanan dan jumlah transaksi perharinya.
Sebelum aku lulus sarjana kemaren, aku juga diberi kesempatan untuk belajar pembuatan website dengan seoreang alumni di organisasiku yaitu Pak Zulkarni yang juga seniorku di Farmasi Unand. Aku sangat berhutang budi padanya. Berkat beliaulah aku sekarang sudah mempunyai website sendiri yang dinamakan www.tokobukumolami.com. Pada saat aku mengurus skripsi kemaren, website ini sempat terbengkalai. Namun mulai dari sekarang, aku akan mempelajari lagi cara pengelolaannya dan mempraktekkan ke websiteku. Mohon do'anya ya agar aku dipermudah dalam belajar. Semoga Pak Zulkarni dan keluarganya selalu diberikan kesehatan dan kemudahan riski dari Allah. Aamiin.
Dalam proses perjuangan meraih gelar ini, banyak hal yang aku lakukan untuk melupakan sejenak kegalauanku. Salah satunya yaitu aku belajar mencari penghasilan sendiri dengan memanfaatkan media sosial. Aku tak sengaja memperoleh lowongan pekerjaan ini ketika aku keasyikan internetan. Aku mengenal istilah dropship reseller. Di dalam sistem penjualan ini, aku tak perlu menyediakan produk ataupun menyiapkan modal yang besar. Modalku cukup adanya handphone yang terkoneksi dengan internet dan adanya rekening ATM sebagai transaksi jual beli. Nanti aku bekerja sama dengan para penjual untuk mempromosikan jualan mereka dan aku memperoleh diskon untuk setiap transaksi yang terjadi. Ternyata hampir semua produk bisa dijual dengan sistem seperti itu. Aku bersyukur mendapat informasi ini karena dapat menambah penghasilanku sehingga mengurangi ketergantungan pada orang tuaku. Terkadang aku berpikir kenapa tidak dari dulu di awal-awal kuliah aku mendapatkan info yang penting ini? Tapi aku yakin semuanya pasti ada hikmahnya. Di balik keterlambatan diriku untuk menamatkan perkuliahan, ternyata aku dipertemukan dengan peluang pekerjaaan ini yang dapat aku lakukan dimana saja selagi ada sinyal internet. Saat ini jualanku yang paling laku yaitu buku-buku perkuliahan terutama buku di bidang kesehatan. Pembeliku berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Makasar, Bali, Kalimantan, Malang dan kota-kota lainnya. Aku akan berusaha meningkatkan pelayanan dan jumlah transaksi perharinya.
Sebelum aku lulus sarjana kemaren, aku juga diberi kesempatan untuk belajar pembuatan website dengan seoreang alumni di organisasiku yaitu Pak Zulkarni yang juga seniorku di Farmasi Unand. Aku sangat berhutang budi padanya. Berkat beliaulah aku sekarang sudah mempunyai website sendiri yang dinamakan www.tokobukumolami.com. Pada saat aku mengurus skripsi kemaren, website ini sempat terbengkalai. Namun mulai dari sekarang, aku akan mempelajari lagi cara pengelolaannya dan mempraktekkan ke websiteku. Mohon do'anya ya agar aku dipermudah dalam belajar. Semoga Pak Zulkarni dan keluarganya selalu diberikan kesehatan dan kemudahan riski dari Allah. Aamiin.